Tampilkan postingan dengan label kisahku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kisahku. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 Oktober 2018

perjalanan cinta


Perkenalkan namaku Radit, aku adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di salah satu daerah di Jawa Barat. Hari ini adalah hari pertamaku menyandang status sebagai mahasiswa. Aku adalah mahasiwa jurusan ilmu pemerintahan dan menurutku materi kuliahnya pasti sangat asing buatku. Pada awalnya aku hanya mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang) dan penyendiri karena saat itu aku belum mempunyai teman. Hingga pada suatu hari ada seorang wanita mendekatiku dan menghampiriku, ia menyapaku seolah kita sudah akrab.

Hi nama kamu Radit ya? kenalin nama aku Tiara kamu mau gak sekelompok sama aku?” dan aku hanya mengangguk seraya memberi jawaban iya terhadapnya. Kebetulan hari itu pak dosen memberi tugas kelompok yang terdiri dari 2 orang. Tiara terus saja menanyakan pertanyaan padaku, seperti sekolah dimana, dulu IPA/IPS, tinggal dimana, anak keberapa dsb membuatku yang seorang introvert ini sedikit terganggu. Aku dan tiara begitu berbeda, Tiara adalah seorang gadis yang ceria, baik, ramah dan juga dia sangat supel. Awalnya aku yang terganggu sama dia lama-kelamaan membuatku senang karena aku menemukan teman baru.

Sejak saat itu aku dan Tiara menjadi sangat akrab dan kemana-mana pun ita selalu berdua, membuat kita sering digosipkan kalau kita berdua sedang berpacaran. Sebagai seorang yang introvert aku susah sekali mendapatkan teman lain seperti Tiara. Berbeda denganku Tiara adalah seorang yang eksovert yang sangat mudah sekali untuk mendapatkan teman. Bahkan aku pun berucap bahwa kalau ia mau main dengan teman sekelas yang lain aku harus diajak dan Tiara pun mengiyakan hal tersebut. Sejak Tiara memilih untuk ngekost aku pun dikenalkan oleh teman kosannya yang juga adalah teman sekelasku.

Namanya Marwah, Anin, dan Dinar dan akupun menyebut mereka dengan “girl cost” karena mereka adalah cewek-cewek yang tinggal ngekos hehe. Sejak saat itu pun aku sering bermain dengan mereka, bahkan sekarang aku pun punya temen cowok baru ia adalah Fariz, Ahmad. Ahmad adalah salah satu temen SMA-ku tapi hanya kenal saja tidak sampai akrab dan dia juga adalah mantan dari pacarku. Oiya aku juga punya pacar dia adalah Alya, sudah 2 bulan ini aku berpacaran dengannya membuatku sering diejek oleh Tiara karena hal ini. Alya sendiri masih duduk di kelas 2 SMA. Aku pun bingung kenapa bisa berpacaran dengannya karena menurutku aku tidak menyukainya dan hanya iseng belaka membuatku dimarahi habis-habisan oleh Tiara.

Aku dan Tiara sering membicarakan tentang pengalaman hidup kita masing-masing. Pada sauat hari ibu dosen menyuruh kita membuat kelompok berdua dan beliau memberikan tugas untuk mendeskripsikan temen kelompok kita dengan bahasa inggris. Tiara memang lebih jago bahasa inggris dibandingku dan ada satu hal yang membuatku kaget dan membuatku memikirkan hal ini yaitu ketika Tiara menyebutkanku dengan kata “ my best friends”. Apa artinya ini begitu aku berbicara dalam hatiku, tapi aku langsung berpikir kalau apa yang dia katakan adalah benar karena aku dan dia memang dekat sebagai sahabat.

Tak lama kemudian Tiara pun bercerita bahwa akhir-akhir ini dia menyukai seorang cowok yang bernama Reza, dia adalah cinta pertamanya ketika SMA. Menurutnya perasaan ini belum hilang seja 3 tahun lalu. Reza sendiri adalah kaka seniornya yang kini telah berkuliah di Bandung. Menurut Tiara perasaan nya seperti ada yang mengganjal karna menurutnya ia harus segera mengungkapkan isi hatinya kepada Reza agar ia bisa plong dan bisa membuka hati untuk orang lain. Aku pun memberi saran bahwa ia harus segera melupakan itu semua karna kemungkinan untuk bertemu pun sangat kecil.

Tanpa sadar kini aku telah menyukai sahabatku sendiri, ya orang itu adalah Tiara. Aku telah memutuskan hubunganku dengan Alya. Tiara pernah bercerita padaku bahwa sebagai anak tunggal ia belum pernah sekali yang namanya kemping, akhirnya aku memutuskan untuk pergi bersama teman-teman kami yang lain saat itu sorot matanya sangat senang sekali hingga pada setiap liburan semester kegiatan berkemping adalah salah hal wajib yang harus dilakukan. Waktu pun berlalu kini kami telah memasuki semester 4 saat Tiara mengatakan bahwa ia tidak menyukai Reza lagi. Senang rasanya mendengar perkataan itu, membuatku ingin mendekatinya lebih jauh.

Hingga pada suatu hari Anin, salah satu sahabat aku dan Tiara pun bertanya apakah aku menyukai Tiara, sontak itu membuatku kaget dan gugup. Awalnya aku berbohong padanya dan mengatakan bahwa aku menganggapnya sahabat sama seperti dia, namun Anin memintaku untuk jujur dan akhirnya pun aku jujur tentang apa perasaanku pada Tiara. Anin mengatakan bahwa tidak salah menyukai sahabat sendiri tapi setelah Tiara tau dan dia tidak punya perasaan suka apakah kalian akan tetap akrab atau justru menjauh? Atau jika kalian sama-sama menyukai dan lalu pacaran apakah setelah pacaran lalu putus akan kembali ke hubungan sahabatan?

Aku pun sedih dan bingung jika mengingat kembali apa kata Anin. Setelah kita melalui begitu banyak kegiatan dan kejadian berdua membuatku takut untuk mengungkapkan perasaanku yang sesungguhnya kepada Tiara. Kemping, nonton bioskop, latihan band, berburu kuliner sampai kegiatan sahur on the road pun apakah masih bisa mereka lakukan jika ia mengatakan itu. akhirnya ia memutuska untuk memendamnya daripada hubungan mereka semakin jauh. Hingga pada suatu hari saat kami memasuki semester 5 Tiara mengatakan padaku bahwa ia sedang dekat dengan seseorang, namanya Andra dia adalah anak Ilmu Komunikasi dan seangkatan dengan kita berdua dan tak lama kemudian pun mereka jadian.

Perasaan cemburu dan patah hati itu pun pasti ada tetapi aku selalu menutupi itu semua agar Tiara tidak curiga. Andra pun sering ikut bermain bersama bahkan akupun sering menemani mereka ketika berpacaran. Sifat manja Tiara padaku memang tak pernah hilang hingga dia sudah punya pacar dan Andra memaklumi itu. Tak terasa kami sudah masuk semester 7 dimana kami sudah memasuki KKN, aku dan Tiara akhirnya memilih tempat yang sama dan Andra ditempat berbeda. Sebulan tinggal seatap dengannya membuatku senang karna untuk pertama kalinya aku bisa melihat dia bangun dan tidur lagi terlebih lagi tidak ada Andra.

Kkn pun sudah selesai dan aku mendapati Tiara menangis tersedu-sedu dan ia pun mendekati dan langsung memelukku, tanpa banyak bertanya kenapa aku pun hanya bisa menenangkan dan berkata “it’s ok jgn sedih ada gue ko yang bakal ngejagain dan ngedukung lo” dan Tiara pun perlahan tenang dan berhenti menangis. “Andra dit, dia selingkuh sama temen KKN nya”, begitu ucapnya sambil terus bersandar dibahuku. “Lo tau darimana kalo dia selingkuh bisa jadi itu cuma temennya” jawabku. “Bukan temennya dit gue tau ko lagian gue sendiri punya dan banyak buktinya” timpal Tiara.

Yaudah lah bagus kalo lo lebih tau duluan jadikan lo bis lebih cepet bukan bia move on dari dia” sahutku dan Tiara pun hanya terdiam. Hingga saat kami memasuki semester 8 aku dan Tiara mulai mencari bahan untuk membuat skripsi. Disaat yang lain pusing kesana kemari untuk membuat skripsi kami memutuska untuk pergi piknik agar pikiran kami bisa bersemangat dan fresh dan seperti biasa kamipun pergi ber8. Setelah pergi piknik aku dan Tiara pun berkerja sama untuk mengerjakan skripsi bersama saling membantu membuat tugas adalah kebiasaan kami sejak semester 1. Santai tapi selesai pun menjadi moto kami.

Disaat salah satu dari kami putus asa dan sudah mumet kami pasti memilih untuk nonton atau bahkan berburu kuliner. Hingga pada suatu hari Tiara telah di acc sama dosen membuatku senang dan bangga. Ia pun membantuku agar segera di acc juga dan akhirnya skripsiku pun akhirnya disetujui. Tiara yang hari ini sidang pun terlihat sangat gugup yang membuatku ikut menyemangatinya, ya dia sidang lebih dulu dariku dan otomatis dia diwisuda lebih dulu membuat keinginanku yang ingin lulus bareng dengannya membuatku sedih tak apalah toh nanti kan kita bisa saling dateng di wisuda masing-masing.

Hari wisuda Tiara pun sudah tiba, aku yang telah dimintanya untuk datang pun datang dengan membawa hadiah kesukaanya. Tiara yang tampil cantik pun menghampiriku dan menggandengku ke acara wisudanya. Aku yang sangat ingin mengatakan perasaanku yang sebenarnya pun memberanikan diri untuk mengatakannya hari ini. Hingga pada saat itu Tiara mengatakan padaku bahwa ia telah mendapat pekerjaan di Jakarta dan ia pun harus pindah rumah karena orang tuanya pun ikut pindah. Membuatku jadi sedih dan mengurungkan niatku untuk mengutarakan perasaanku yang sebenarnya.

Tiara pun memelukku dan menangis karna sedih kita pun harus terpisah jauh. Aku hanya berpesan bahwa ia tidak boleh putus kominikasi dengannya meskipun sibuk dan ia pun mengiyakan. Ketika hari wisudaku tiba aku mengabari Tiara dan mengatakan bahwa hari ini wisuda dan ia pun berjanji akan datang. Akupun menunggu dan mencarinya, ketika aku tampil dengan teman-teman pun aku tidak melihat Tiara bahkn lagu yang aku bawakan adalah salah satu lagu kesukaannya. Aku kecewa karna ia tidak datang saat hari yang sangat penting menurutku.

Hingga keesokan harinya mama membangunkanku karna ada paket untukku, dengan perasaan yang masih ngantuk akhirnya aku membuka paket itu, betapa terkejutnya aku saat paket kiriman itu adalah dari Tiara sahabatnya dan ia pun menulis pesan yang berisi “Dit, kemarin adalah hari yang paling bersejarah dalam hidupmu, perasaan bangga, seneng, sedih campur aduk jadi satu. Perform kamu kemarin bagus banget makasih udah mau nyanyiin lagu kesukaanku, maaf kita gak sempet ketemu kemarin tapi jujur aku dateng ko liat kamu pake toga, liat kamu perform bahkan liat kamu foto bareng temen-temen karena tiba-tiba ayah masuk rumah sakit jadi aku harus cepet pulang.

Sekali lagi maaf dan congratulation sahabatku, I miss u”. Ia pun memberiku selempang nama dan gelarku dan bunga sebagai hadiah, alangkah bodohnya aku bisa tidak melihatnya. Setahun pun berlalu aku yang hingga saat ini belum pernah bertemu dengan Tiara pun kini telah membuka restoran seperti yang aku impikan selama ini. Inginku untuk mengatakan padanya kalau aku telah mewujudkan impianku. Hingga saat aku membuka cabang restoranku di Jakarta tiba-tiba aku melihat sosok Tiara, akupun berpikir apa ini sungguhan atau karena aku sangat merindukannya.

Hingga pegawaiku pun mengatakan padaku jika ada seorang wanita ingin menyewa restoran kita untuk minggu depan, alhasil akupun harus menemuinya, apakah dia Tiara itu harapku. Ketika aku menghampiri wanita itu ternyata benar kalau itu adalah Tiara wanita yang aku lihat tadi, ia pun tersenyum dan langsung memelukku. “Kemana aja lo ga ada kabar? Telpon ga diangkat dichat ga dibales” tanyaku, “hehe sengaja biar lo kangen dan cariin gue” jawabnya sambil tertawa. Tak perlu waktu lama akhirnya kamipun ngobrol dan melakukan kegiatan yang biasa kami lakukan sewaktu kuliah dulu, yaitu nonton bioskop.

Seminggu kemudian aku memberikan diri untuk mengungkapkan perasaan yang sebenernya ke Tiara, tak peduli apa responnya. Akupun membeli bunga dan cincin serta membuat video tentang perjalanan kita berdua dan akupun telah mengundang Anin, Marwah, Dinar, Fariz, Ahmad untuk menjadi saksi. Dengan bantuan mereka pula aku menyulap restoranku. Setibanya direstoranku aku mengajaknya makan malem, Tiara pun heran kenapa restoranku kini berbeda sekali dan aku hanya tersenyum.

Disaat kita sedang makan dan mengobrol aku akhirnya memberanikan diri apa yang aku rasakan selama hampir 6 tahun ini Tiara pun kaget dan begitu ia pun tahu tentang perasaanku Tiara hanya bisa menangis dan mengatakan “kamu tau ga apa yang selama ini bisa ngebuat aku ngelupain Reza yang menurut kamu kalo cinta pertama itu susah dilupain? Karena itu kamu dit, aku jatuh cinta sama kamu sejak aku pertama kali ngecamp sama kamu, kamu ngewujudin semua cita-cita aku dari mulai ngecamp, walk clambing sampe kamu bikin hadiah yang lucu saat aku wisuda dan kamu juga yang selalu ngehibur aku saat sedih dan down, kamu tau kenapa aku ga temuin kamu saat kamu wisuda? Karna aku ngeliat kamu sama cewek lain dan kamu mesra sama dia”. Aku pun mengatakan padanya “will u marry me?” Tiara pun menangis dan bilang “ ya.