Jumat, 29 Juni 2018
Pantai wedi ombo dan Pantai burung mandi Yogyakarta
Pantai Wediombo Yogyakarta, Surga Cantik dengan Pasir Putih yang Luas
Yogyakarta, daerah ini bukan hanya terkenal sebagai wisata kuliner, budaya atau pun belanjanya. Kota yang memiliki banyak julukan ini semakin dilirik oleh wisatawan karena keindahan alam yang dimilikinya.
Bukan hanya Gua Pindul, Pantai Glagah hingga Kalibiru, ada pilihan wisata alam yang seru di Kota Gudeg ini. Lokasi tersebut ialah Pantai Wediombo. Jika Anda menyukai wisata air, jangan melewatkan pantai yang indah ini.
Lokasi Pantai Wediombo
Pantai Wediombo berlokasi di Kelurahan Jepitu, Girisubo, Gunung Kidul, Yogyakarta. Pantai Wediombo memiliki letak yang sedikit jauh dengan pantai lain. Untuk menuju ke Pantai Wediombo, jika dari Yogyakarta, Anda bisa mengambil jalan ke Wonosari, setelah sampai di Wonosari, Anda akan menemukan pertigaan, ambil kanan dan arahkan mobil menuju jalur Pantai Baron, sekitar 10 km dari pertigaan tersebut, Anda akan sampai di arah Pantai Wediombo, Indrayanti. Sampai di Indrayanti, perjalanan masih 15 km. Tak perlu cemas karena banyak petunjuk arah untuk sampai di Pantai Wediombo.
Tempat Favorit Bagi Pemancing
Jika Anda memiliki hobi memancing, Anda tak boleh melewatkan waktu untuk mengunjungi Pantai Wediombo. Di dekat pantai ini terdiri Bukit Karang, tempat tersebut sering menjadi spot favorit bagi pemancing untuk mencoba kemampuan mereka menangkap ikan. Di area ini, banyak ikan laut seperti ikan cucut, kerapu, tenggiri, hingga kakap batu dengan berat belasan kilogram.
Adanya Kolam Air yang Tersembunyi
Bukan hanya memancing, pantai ini juga digunakan oleh mereka yang gemar berselancar, berenang, hingga yang sekedar ingin bermain air. Di sini Anda bisa menemukan kolam tersembunyi yang dikelilingi dengan gugusan karang. Kolam tersebut memiliki kedalaman 1,5 meter, airnya juga jernih dan tenang sehingga banyak yang mendatanginya untuk sekedar berenang.
Pantai Perawan
Pantai Wediombo bisa disebut sebagai salah satu pantai perawan di Yogyakarta. Karena lokasi Pantai Wediombo jauh dari perkotaan, tidak banyak pengunjung yang datang. Jarak dari pusat kota Jogja, ke pantai ini kurang lebih 80 kilometer. Bila ingin mencari tujuan liburan yang menenangkan serta jauh dari keramaian kota, Pantai Wediombo cocok untuk dikunjungi.
Spot Menarik untuk Snorkeling
Pantai Wediombo dikenal memiliki spot snorkeling yang disukai para wisatawan. Banyak biota laut nan cantik di dalamnya. Di pantai berpasir putih dan jernih ini banyak tersimpan terumbu karang dan ikan kecil yang lucu, sehingga menjadi daya tarik pengunjung yang datang.
Menikmati Sunset yang Indah
Jika Anda mampir ke Pantai Wediombo pada sore hari, lebih baik jangan buru-buru meninggalkannya sebelum matahari tenggelam, karena Anda bisa melewatkan sunset yang indah di sini. Pantai Wediombo juga bisa dikatakan sebagai pantai dengan sunset indah, bayangkan Anda menikmati sunset bersama pasangan di kolam alami. Sangat romantis bukan?
Asyiknya, Berperahu Menyusuri Keindahan Panorama Pantai Burung Mandi
Jika Anda berwisata ke Pulau Belitung bagian timur, jangan lewatkan untuk mampir ke salah satu pantai indah yang satu ini. Pantai Burung Mandi yang berlokasi di Desa Burung Mandi, Kecamatan Damar, Belitung Timur ini tentu menjadi salah satu objek wisata pilihan para pendatang yang kerap kali berkunjung ke Pulau Belitung. Untuk sampai ke pinggir Pantai ini Anda akan menyusuri jalanan yang mulus. Panjang pantai diperkirakan 1,5 km. Di bagian lepas pantai tidak ditemukan adanya pulau yang menjadi pembatas antara Pantai Burung Mandi Belitung Timur dengan Laut Jawa, sehingga keduanya saling berhadapan.
Sebelum mencapai Pantai Burung Mandi, terdapat sebuah Vihara Dewi Kuan Im. Vihara ini dibangun diatas sebuah batu granit yang besar. Bagi para penganut Budha dan masyarakat yang ingin meramal nasibnya sering mengunjungi Vihara ini. Selain itu, Vihara Dewi Kuan Im juga dijadikan sebagai objek foto bagi para pengunjung sebelum melihat keindahan Pantai Burung Mandi. Kemudian, Anda akan disambut oleh tugu dua ekor burung yang menyapa para pengunjung yang tiap kali berkunjung ke pantai.
Di pinggiran pantai, Anda dapat menikmati keindahan pasir halus berwarna coklat keputihan yang diiringi ketenangan ombak pantai yang tak begitu besar. Anda juga dapat menikmati pemandangan tepi pantai yang terkadang dipenuhi beberapa perahu nelayan yang bentuknya terbilang cukup unik. Sebagian besar nelayan di Pantai Burung Mandi Belitung Timur menggunakan perahu cadik, bentuk perahu tersebut terbilang unik karena dibagian kanan kiri perahu memiliki ‘tangan’ sebagai penyeimbang supaya tak mudah goyah apabila diterpa ombak yang cukup besar. Selain berbobot ringan, perahu cadik ini terbuat dari kayu berserat yang sukar rusak apabila terkena air laut. Penduduk desa pada umumnya menyebut perahu tersebut sebagai perahu kater.
Anda juga dapat menikmati keindahan pantai dengan ditemani makanan ringan. Terdapat beberapa buah warung di sisi sebelah kanan pantai yang menjajakan minuman dan juga makanan kepada pengunjung. Pohon-pohon pinus laut yang berjejer di sepanjang pantai bisa memberi kesan nyaman dan rindang bagi Anda yang ingin bersantai dibawah pohon sembari menikmati keindahan pantai. Banyaknya perahu kater berwarna-warni milik nelayan yang sedang berlayar kian menjadi hiburan bagi para pengunjung. Uniknya, Anda tidak akan menjumpai batu-batu granit yang besar di sekitar pantai layaknya pantai-pantai di Belitung pada umumnya.
Konon, dinamai Pantai Burung Mandi dikarenakan dahulu di tepian pantai sering dijumpai burung-burung yang sedang mandi. Oleh karena itu, pantai ini dijuluki oleh para penduduk desa sebagai Pantai Burung Mandi. Selain pantai, Anda juga dapat dimanjakan oleh keindahan panorama Gunung Burung Mandi dari arah laut. Pantai Burung Mandi merupakan satu-satunya pantai di Belitung yang berlatar belakang sebuah Gunung. Terdapat beberapa pulau kecil yang berjarak sekitar 75 km dari pantai, Anda dapat menyewa perahu untuk menyusuri keindahan panorama alam yang ada di Desa Burung Mandi ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar